Baca Juga
Secara etimologis, kurikulum berawal dari bahasa inggris yakni kata curriculum yang bermakna gagasan pelajaran (Echolz:1984). Kata Curriculum sendiri berawal dari kata "Currere yang bermakna lari cepat, terburu buru, menelusuri, jalani, dan usaha (Hassibuan:1979). Dalam kamus Webster's tahun 1857, secara jelas kurikulum disimpulkan sebagai perancangan beberapa mata pelajaran yang perlu terkuasai oleh pelajar untuk naik kelas atau memperoleh ijazah (menuntaskan studinya).
Menurut Soedijarto, kurikulum sebagai rangkaian pengalaman dan aktivitas belajar yang diperkirakan untuk ditangani oleh pelajar dalam rencana capai arah evaluasi yang sudah diputuskan oleh satu instansi pengajaran yang berkuasa. Adapun di Indonesia, dalam UU No.20 tahun 2003 pasal 1 ayat (19), kontitusi mengatakan jika kurikulum ialah seperangkatan gagasan dan penataan berkenaan arah, isi dan bahan pelajaran dan langkah yang dipakai sebagai dasar penyelenggaraan aktivitas evaluasi untuk capai arah pengajaran tertentu. Selanjutnya pada pasal 36 ayat (3) disebut jika kurikulum diatur sesuai tingkatan dan tipe pengajaran dalam rangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memerhatikan:
Beberapa pakar berlainan opini dalam memutuskan beberapa komponen kurikulum. Ada yang menyampaikan 5 elemen kurikulum dan ada yang menyampaikan cuman 4 elemen kurikulum. Untuk ketahui opini beberapa pakar berkenaan elemen kurikulum, seperti berikut:
Subandiyah (1993: 4-6) menyampaikan ada 5 elemen kurikulum, yakni:
Sementara, Soemanto (1982) menyampaikan ada 4 elemen kurikulum, yakni:
Opini itu dituruti oleh Nasution (1988), Fuaduddin dan Kreasi (1992), dan Nana Sudjana (1991: 21). Meskipun istilah elemen yang disampaikan berlainan, tetapi pada dasarnya sama yaitu:
Peranan kurikulum dalam rencana capai arah persekolahan
Peranan kurikulum dalam pengajaran tidak lain sebagai alat untuk capai arah pengajaran. Dalam masalah ini, alat untuk menimpa manusia yang diinginkan sesuai arah yang diinginkan. Pengajaran satu bangsa dengan bangsa lain tidak sama karena tiap negara dan bangsa memiliki filsafat dan arah pengajaran tertentu yang dikuasai oleh bermacam sisi, baik sisi agama, ideologi, kebudayaan, atau keperluan negara tersebut. Dengan begitu di negara kita berbeda dengan beberapa negara lain. Karena itu, karena itu:
1. kenaikan iman dan takwa;
2. kenaikan adab mulia;
3. kenaikan kekuatan, kepandaian, dan ketertarikan peserta didik;
4. keberagaman kekuatan wilayah dan lingkungan;
5. tuntutan pembangunan wilayah dan nasional;
6. tuntutan dunia kerja;
7. perubahan ilmu dan pengetahuan, tehnologi, dan seni;
8. agama;
9. dinamika perubahan global; dan
10. persatuan nasional dan nilai-nilai berkebangsaan
2. kenaikan adab mulia;
3. kenaikan kekuatan, kepandaian, dan ketertarikan peserta didik;
4. keberagaman kekuatan wilayah dan lingkungan;
5. tuntutan pembangunan wilayah dan nasional;
6. tuntutan dunia kerja;
7. perubahan ilmu dan pengetahuan, tehnologi, dan seni;
8. agama;
9. dinamika perubahan global; dan
10. persatuan nasional dan nilai-nilai berkebangsaan
Elemen Kurikulum
Salah satunya peranan kurikulum adalah untuk alat capai arah pengajaran yang pada intinya kurikulum mempunyai elemen dasar dan elemen pendukung yang sama-sama terkait dan berhubungan keduanya dalam rencana capai arah itu. Elemen sebagai satu mekanisme dari bermacam elemen yang sama-sama terkait dan tidak dapat dipisah keduanya, karena jika satu elemen saja tidak tidak ada atau ada berjalan seperti mestinya.Beberapa pakar berlainan opini dalam memutuskan beberapa komponen kurikulum. Ada yang menyampaikan 5 elemen kurikulum dan ada yang menyampaikan cuman 4 elemen kurikulum. Untuk ketahui opini beberapa pakar berkenaan elemen kurikulum, seperti berikut:
Subandiyah (1993: 4-6) menyampaikan ada 5 elemen kurikulum, yakni:
* elemen arah
* elemen isi/materi
* elemen media (fasilitas dan prasarana)
* elemen taktik
* elemen proses belajar mengajarkan.
* elemen isi/materi
* elemen media (fasilitas dan prasarana)
* elemen taktik
* elemen proses belajar mengajarkan.
Sementara, Soemanto (1982) menyampaikan ada 4 elemen kurikulum, yakni:
* Objective (arah)
* Knowledges (isi atau materi)
* School learning experiences (hubungan belajar mengajarkan di sekolah)
* Evaluation (penilaian).
* Knowledges (isi atau materi)
* School learning experiences (hubungan belajar mengajarkan di sekolah)
* Evaluation (penilaian).
Opini itu dituruti oleh Nasution (1988), Fuaduddin dan Kreasi (1992), dan Nana Sudjana (1991: 21). Meskipun istilah elemen yang disampaikan berlainan, tetapi pada dasarnya sama yaitu:
* Arah
* Isi dan susunan kurikulum
* Taktik penerapan Proses Belajar Mengajarkan
* Penilaian.
* Isi dan susunan kurikulum
* Taktik penerapan Proses Belajar Mengajarkan
* Penilaian.
Peranan Kurikulum
Kurikulum dalam pengajaran mempunyai fungsi-fungsi sebagai berikut ini:Peranan kurikulum dalam rencana capai arah persekolahan
Peranan kurikulum dalam pengajaran tidak lain sebagai alat untuk capai arah pengajaran. Dalam masalah ini, alat untuk menimpa manusia yang diinginkan sesuai arah yang diinginkan. Pengajaran satu bangsa dengan bangsa lain tidak sama karena tiap negara dan bangsa memiliki filsafat dan arah pengajaran tertentu yang dikuasai oleh bermacam sisi, baik sisi agama, ideologi, kebudayaan, atau keperluan negara tersebut. Dengan begitu di negara kita berbeda dengan beberapa negara lain. Karena itu, karena itu:
- Kurikulum sebagai alat untuk capai arah pengajaran nasional,
- Kurikulum sebagai program yang perlu dikerjakan oleh guru dan siswa pada proses belajar mengajarkan, buat capai arah-tujuan itu,
- Kurikulum sebagai dasar guru dan pelajar supaya terwujud proses belajar mengajarkan dengan bagus di dalam kerangka capai arah pengajaran.
Peranan kurikulum yang lain
- Peranan Kesinambungan. Sekolah di tingkat atasnya harus ketahui kurikulum yang dipakai di tingkat bawahnya hingga bisa sesuaikan kurikulm yang diadakannya.
- Peranan Penyiapan Tenaga. Jikamana sekolah tertentu dikasih kuasa menyiapkan tenaga guru untuk sekolah yang membutuhkan tenaga guru barusan, baik berkenaan isi, organisasi, atau langkah mengajarkan.
Peranan kurikulum untuk sekolah
Kurikulum untuk sekolah yang berkaitan memiliki peranan sebagai berikut ini:- Sebagai alat capai arah pengajaran yang diharapkan
- Sebagai dasar mengendalikan semua aktivitas setiap hari di sekolah itu, peranan ini mencakup:
- Tipe program pengajaran yang perlu dikerjakan
- Langkah mengadakan tiap tipe program pengajaran
- Orang yang bertanggungjawab dan melakukan program pengajaran