Baca Juga
Perbedaan KKG dan MGMP serta tugas dan tujuan MGMP |
Kemendikbud Optimalkan Peran Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), Barisan Kerja Guru (KKG) ialah satu mode yang dipakai untuk kenaikan kapabilitas evaluasi beberapa guru. MGMP, KKG ini akan gantikan skema tuntunan tehnis, skema training yang sejauh ini dilaksanakan dengan panggil beberapa guru ke satu tempat, misalnya di beberapa hotel, di P4TK, di LPMP. Dengan MGMP dan KKG ini beberapa cara bimtek dan training semacam itu tidak dilaksanakan kembali, tapi guru sama-sama mapel semacam atau serumpun mereka bersatu pada sebuah komunitas. Berkumpulnya beberapa guru itu ialah dalam rencana beraktivitas yang dalam pedomannya telah ditata oleh Kemendikbud.
"Ada 5 kali In, 3x On. In ialah guru bergabung di satu lokasi yang disetujui, di sana menyamai pemahaman, membahas ide, menyetujui permasalahan yang bakal diulas, dan sampai mempersiapkan beberapa langkah yang bakal dilaksanakan oleh anggota MGMP atau KKG untuk penerapan proses On. Keseluruhan kesemuaannya jika kita jumlahkan 5 kali In, 3x On itu terhitung pre-test dan post test-nya sama dengan 82 jam," kata Direktur Pembimbingan Guru Pengajaran Dasar, Praptono.
Jadi jika guru mengikut satu transisi MGMP, KKG, karena itu ia sama dengan mengikut training sepanjang 82 jam.
"Masalahnya ialah bagaimana pastikan MGMP, KKG ini harus jalan, karena itu yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan terhitung kami di Direktorat Pembimbingan Guru Pengajaran Dasar mempersiapkan calon guru pokok yang bakal ditugaskan menjadi fasilitator, jadi koordinator, jadi pembicara dalam aktivitas KKG untuk tingkatan SD dan MGMP untuk tingkatan SMP. Itu telah kami persiapkan," jelas Praptono.
"Ini selalu akan dilaksanakan sampai 2.500 guru pokok usai kita kerjakan tuntunan tehnis. Ini baru untuk Direktorat Pembimbingan Guru Dikdas, belum juga Direktorat lainnya, terhitung 14 UPT. Jika tahun ini telah dipersiapkan bujet nyaris 900 milyar untuk menyokong penerapan MGMP dan KKG ini dan kita mentargetkan di semester ganjil ini MGMP dan KKG mulai jalan dengan sasaran minimum 1 transisi,".
Untuk jalankan MGMP dan KKG itu, kontribusi operasional juga diberi.
"Dan untuk dapat jalankan itu kecuali diberi tuntunan tehnis untuk calon guru pokok juga diatur unit-unit evaluasi yang bakal jadi tutorial berkaitan dengan materinya. Selanjutnya diberi kontribusi operasional untuk tiap MGMP dan KKG sejumlah Rp 23.000.000," terang Direktur Pembimbingan Guru Pengajaran Dasar, Praptono.
MGMP: Faedah, Pengurusan, dan Aktivitas-kegiatannya
Kecuali mengajarkan, aktivitas keguruan apa yang umum Bapak/Ibu turuti di luar sekolah? Apa Bapak/Ibu telah tergabung dalam MGMP/KKG/MKKS? Bila belum, nampaknya Bapak/Ibu harus selekasnya tergabung karena beberapa keuntungan yang bakal didapat. Pada artikel ini, Quipper Website akan mengulas mengenai MGMP, mencakup pemahaman, apa aktivitasnya, dan sebagainya. Mudah-mudahan Bapak/Ibu sudi mengikut artikel ini.
Apa Itu MGMP?
MGMP atau Permufakatan Guru Mata Pelajaran ialah komunitas atau tempat yang memberikan fasilitas berkumpulnya guru mata pelajaran yang serupa untuk meningkatkan profesionalitas kerja. Beberapa guru yang dapat bergabung dalam ialah guru SMP/SMPLB atau sederajat, SMA/SMALB atau sederajat, dan SMK atau sederajat. Untuk guru SD/MI mempunyai tempat tertentu yang disebutkan KKG. Saat itu, khusus kepala sekolah akan bergabung dalam MKKS.
Organisasi Pengurusan MGMP
Seperti organisasi lain, MGMP mempunyai pengurusan, yakni sebagai ini.
- Pengurus terdiri dari 1 ketua, satu sekretaris, satu bendahara, dan tiga ketua sektor. Sektor yang diartikan ialah sektor rencana dan penerapan program, sektor peningkatan organisasi, administrasi, dan sarpras, dan sektor jalinan warga dan kerja sama.
- Pengurus diputuskan berdasar AD/ART oleh tiap anggota.
- Anggota berawal dari guru sekolah negeri dan swasta, baik PNS atau non PNS.
- Anggota berisi guru mata pelajaran pada tingkat SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, dan SMK/MAK. Anggota dapat berawal dari 8 - 10 sekolah. Hal tersebut disamakan dengan keadaan wilayah semasing.
Dasar Hukum Penyelenggaraan MGMP
Sebagai satu organisasi yang legal, MGMP pasti harus mempunyai dasar hukum penyelenggaraan. Lalu, apa persyaratan kelengkapan dasar hukum penyelenggaraannya?
- Surat penentuan dari Kepala Dinas Pengajaran Kab/Kota.
- Bujet dasar dan bujet rumah tangga (AD/ART).
- Mempunyai susunan organisasi (pengurusan).
- Tiga persyaratan di atas sebagai kelengkapan yang perlu dipunyai
Berapa Penting Turut MGMP?
Di zaman wabah ini, Bapak/Ibu dapat mengikut bermacam training/bimtek dalam guru pembelajar lewat SIM PKB. Tetapi, ada persyaratan yang memicunya, yakni Bapak/Ibu harus masuk dalam komune MGMP di Kab/Kota rumah Bapak/Ibu.
Bila Bapak/Ibu malas tergabung dengan MGMP, profesionalitas kerja Bapak/Ibu tidak diakui. Maknanya, sangat penting kesertaan Bapak/Ibu dalam komunitas MGMP. Hal yang tidak kalah penting ialah dapat gantikan skema pelatihan-pelatihan/bimtek yang umum dilaksanakan di P4TK atau LPMP.
Arah MGMP
Adapun arah dari realisasinya sebagai ini.
- Tingkatkan kekuatan dan ketrampilan guru pada proses aktivitas belajar mengajarkan, yang mencakup penyiapan, penerapan, dan penilaian hasil evaluasi.
- Jadi komunitas untuk menyamakan kekuatan guru di bagiannya buat mendukung pemerataan kenaikan aktivitas belajar mengajarkan.
- Komunitas dialog untuk guru berkenaan persoalan yang terjadi setiap hari sepanjang proses belajar mengajarkan.
- Menolong guru untuk memperoleh bermacam info mengenai pengajaran, misalkan perubahan ilmu dan pengetahuan, tehnologi, pengubahan kurikulum, metodologi, dan lain-lain.
- Komunitas untuk sama-sama share pengetahuan dan pengetahuan. Misalkan, guru A bergabung dalam MGMP Kimia. Guru A barusan jalani study di luar negeri. Nach, lewat komunitas MGMP berikut guru A dapat membagi pengalaman dan keilmuan anyarnya pada beberapa anggota.
- Tingkatkan kekuatan guru dalam meningkatkan RPP.
- Tingkatkan kapabilitas dalam penyelenggaraan evaluasi aktif,kreatif, keratif, efisien, dan membahagiakan (PAIKEM).
Apa Saja Aktivitas dalam MGMP?
Aktivitas yang dilaksanakan sebaiknya merujuk pada kenaikan kapabilitas dan profesionalisme guru. Adapun aktivitas yang umum dilaksanakan sebagai ini.
1. Rutinitas
Rutinitas dalam MGMP sebagai ini.
- Dialog mengenai permasalahan yang terjadi dalam proses evaluasi. Misalkan bagaimanakah cara tingkatkan minat pelajar pada mata pelajaran yang Bapak/Ibu ampu.
- Membuat dan meningkatkan silabus, program semester, dan gagasan program evaluasi.
- Riset kurikulum.
- Membuat laporan hasil belajar pelajar.
- Pengkajian materi.
- Training mengenai kepenguasaan materi yang memberikan dukungan proses evaluasi. Training seperti ini diinginkan sanggup mendukung performa guru saat lakukan evaluasi.
- Mengulas materi dan penguatan hadapi ujian.
2. Aktivitas peningkatan
Aktivitas peningkatan mencakup aktivitas ini.
- Riset, misalkan riset perlakuan kelas/study kasus.
- Penulisan kreasi ilmiah.
- Seminar, lokakarya, dan dialog panel.
- Diklat bertahap.
- Mengeluarkan jurnal dan buletin.
- Membuat dan meningkatkan web MGMP.
- Kapabilitas performa guru.
- Pengiringan penerapan pekerjaan guru oleh pembina.
3. Aktivitas pendukung
Aktivitas pendukung ini mempunyai tujuan untuk tingkatkan pengetahuan dan ketrampilan guru mengenai materi tambahan seperti bahasa asing, tehnologi info dan komunikasi, dan yang lain.
Tanda Kesuksesan MGMP
Pengetahuan dan ketrampilan yang didapat dari MGMP tidak stop di ruangan tatap muka saja. Tetapi harus diterapkan dengan maksimal untuk perkembangan beberapa peserta didik dan guru tersebut. Tanda kesuksesannya dapat disaksikan dari beberapa hal ini.
- Terwujudnya kenaikan kualitas servis evaluasi aktif,kreatif, inovatif, dan membahagiakan (PAIKEM), hingga dapat memiliki makna untuk pelajar.
- Terjadi kenaikan prestasi belajar ke pelajar.
- Kenaikan pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan performa beberapa anggota jadi lebih professional.
- Ada ganti pengalaman dan operan balik antarguru.
Bagaimana Bapak/Ibu? Rupanya, MGMP memberi banyak faedah untuk kemampuan mengajarkan Bapak/Ibu yang akan datang.
Dampak Permufakatan Guru Mata Pelajaran (Mgmp) Pada Kenaikan Profesionalisme Dan Performa Mengajarkan Guru
Permufakatan Guru Mata Pelajaran (MGMP) sebagai tempat federasi atau perkumpulan untuk beberapa guru mata pelajaran yang ada dtsuatu sanggahr, sekolah kabupaten/kota yang berperan sebagai fasilitas untuk sama-sama berbicara, belajar, dan berganti pemikiran dan pengalaman dalam rencana tingkatkan performa guru sebagai pegiat/aktor Pengubahan reorientasi evaluasi di kelas, Realita yang dijumpai di atas lapangan, sekarang ini aksi MGMP terutamanya MGMP tingkat SMA pada umumnya belum berjalan dengan maksimal seperti yang diinginkan. Bahkan juga di sejumlah tempat terutamanya di tingkat Kabupaten/Kota dan Propinsi, ini tidak berjalan sama sekalipun. Riset ini diperuntukkan untuk mendapatkan kisah mengenai: Efektivitas penerapan permufakatan guru mata pelajaran/ MGMP yang sesuai keperluan kenaikan profesionalisme dan performa mengajarkan guru mara pelajaran, dampak permufakatan guru mata pelajaran/MGMP pada kenaikan profesionalisme guru, dan dampak permufakatan guru mata peiajaran/MGMP pada kenaikan performa mengajarkan guru di tingkat SMA